Abses Anal

Mungkin Anda belum terlalu familiar dengan abses anal. Penyakit ini adalah infeksi yang terjadi pada bagian kelenjar anal, sehingga membentuk nanah pada area sekitar anus. Hal yang paling sering muncul adalah berupa bisul dan terasa sakit di sekitar anus karena membengkak. Tentu perlu adanya konsultasi dengan dokter untuk mengatasinya sebaik mungkin.

Gejala Abses Anal

Biasanya orang yang mengalami abses anal ini akan merasakan nyeri tajam saat sedang duduk atau sampai pada iritasi pada bagian anus, konstipasi, hingga keluarnya nanah. Bahkan jika abses posisinya lebih dalam lagi maka Anda juga bisa mengalami menggigil, demam, hingga rasa seperti tidak enak badan.

Ketika Anda mulai merasakan gejala tersebut maka sebaiknya segera melakukan konsultasi dokter untuk dilakukan penanganan yang tepat. Tentunya hal ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Karena Anda harus berhati-hati dalam penggunaan obat, agar tidak sampai menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan pada tubuh Anda nantinya.

Penyebab Abses Anal

Ada beberapa faktor risiko yang perlu untuk Anda perhatikan dengan baik seperti adanya penurunan sistem imun, diabetes, peradangan pada usus, hubungan seks anal, dan penggunaan obat-obatan kortikosteroid. Untuk pasien yang sedang dalam proses kemoterapi juga memiliki risiko yang besar mengalami abses anal, sehingga pencegahannya harus diperhatikan dengan baik.

Berbagai hal yang menyebabkan terjadinya infeksi pada bagian anal tentu akan berkembang menjadi abses hingga penyumbatan pada bagian anal itu sendiri. Pengobatan yang bisa dilakukan untuk masalah abses anal ini adalah melakukan bedah drainase jika memang kondisinya sudah cukup parah. Tentunya perlu adanya konsultasi dengan dokter untuk mengambil tindakan ini.

Pengobatan Abses Anal

Pengobatan untuk abses anal biasanya dilakukan melalui bedah drainase, kemudian fistula yang muncul beberapa minggu atau tahun kemudian bisa diambil dengan operasi terpisah. Tidak ada pengobatan lain yang bisa dilakukan, tetapi and abisa mencegah dengan sering mengganti popol pada bayi atau menggunakan kondom ketika melakukan anal seks, sehingga akan lebih aman untuk mencegah terjadinya perkembangan penyakit.